Sabtu, 19 November 2016

tugas 5



1.      PERAN AKUNTAN PADA PERUSAHAAN

Seorang akuntan dalam fungsi manajemen pada sebuah perusahaan tidak hanya terbatas personil yang bekerja di Unit Kerja Akuntansi atau sering disebut sebagai Biro Akuntansi, namun juga ditempatkan secara formal di unit kerja lain yang masih relevan atau bahkan ditempatkan di unit kerja yang kurang relevan tetapi sangat membutuhkan dukungan ilmu akuntansi. Berikut beberapa fungsi seorang akuntan manajemen pada perusahaan :


  •     Fungsi Internal Audit

Untuk membantu manajemen khususnya Direktur Utama dalam mengawasi dan mengendalikan jalannya perusahaan, diperlukan peran akuntan manajemen sebagai internal auditor (disebut Satuan Pengawasan Intern). Akuntan manajemen sebagai internal auditor melakukan pengawasan keuangan Perusahaan secara menyeluruh. Akuntan Manajemen melakukan pengawasan operasional berupa compliance test terhadap peraturan dan sistem prosedur yang berlaku dalam semua kegiatan operasional perusahaan.


  •   Fungsi Accounting

Akuntan manajemen yang bekerja di unit kerja akuntansi tentu saja menemukan peran utamanya dalam mengimplementasikan ilmu akuntansi yang diperolehnya selama kuliah. Akuntan manajemen dapat berperan sebagai pengolah data transaksi dan kejadian untuk menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan standar sebagaimana yang dipersyaratkan dan diberi rambu oleh PSAK. Akuntan manajemen juga dapat berperan sebagai pengolah data transaksi dan kejadian untuk menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholder, terutama pihak Manajemen, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Terdapat satu fungsi lagi di Biro Akuntansi yaitu Verifikator Biro Akuntansi yang berfungsi untuk memverifikasi kebenaran formal dan kelengkapan setiap transaksi dana masuk atau keluar dan sekaligus melakukan entry masuk setiap transaksi keuangan untuk selanjutnya diolah oleh fungsi akuntansi yang lain menjadi laporan keuangan utama ataupun laporan manajemen.


  •   Fungsi Budgeting

Perusahaan menganggap budgeting sebagai alat manajemen yang penting dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan. Untuk bisa efektif merencanakan operasi perusahaan maka budgeting harus disusun sedemikian rupa persis sebagaimana akuntansi bekerja. Dengan demikian dapat memudahkan pula dalam mengendalikan sebelum dan sesudah transaksi dilakukan karena secara singkat dan mudah dapat diperbandingkan dalam analisa variance.


  • Fungsi Financing dan Tax

Pengelolaan pendanaan dan pengaturan pemakaian dana akan lebih efektif dan efisien apabila dilakukan oleh personil yang mengerti dan memahami fungsi akuntansi. Kegiatan financing sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi. Pengelolaan pembiayaan operasional ataupun proyek sangat bergantung kepada informasi akuntansi. Demikian pula pengaturan pemakaian dana dan pembayaran sangat bergantung kepada proses verifikasi kebenaran formal dan kelengkapan data yang dilakukan oleh Verifikator Biro Akuntansi. Pengelolaan pajak yang sangat erat kaitannya dengan setiap transaksi yang dikelola fungsi akuntansi dikelola oleh Biro Keuangan. Sebagian besar data transaksi berasal dari fungsi akuntansi, demikian pula sebagian besar informasi laporan keuangan yang dibutuhkan untuk perhitungan pajak berasal dari Biro Akuntansi.


  • Fungsi Information Technology

Ada yang berasumsi bahwa pada era teknologi informasi peran akuntan manajemen akan tergantikan oleh mesin atau oleh software aplikasi akuntansi. Ternyata hal ini tidaklah benar. Akuntan manajemen sangat berperan sebagai business analyst, set up sistem aplikasi dan impelementator sistem yang sudah disetup tersebut. Akuntan manajemen pula yang men-set up accounting trace, audit trail dan sistem pengendalian intern di dalam sistem aplikasi. Bahkan untuk memelihara dan mengembangkan sistem aplikasi personil Teknologi Informasi perlu berkonsultasi dengan akuntan manajemen sehingga sistem dapat terpeliharaa sesuai dengan sistem informasi akuntansi yang sudah terlebih dahulu di-setup dan sistem yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi yang ada.


  •  Fungsi Marketing

Pricing policy dapat ditentukan dengan berbagai metode. Produk PT Pupuk Kujang tidak semua dijual dipasar bebas sehingga tidak semua harga jual tidak didasarkan pada harga pasar. Oleh karena itu pricing policy yang digunakan adalah cost + fee, Harga Eceran Tertinggi (HET) dikurangi biaya lini IV tetapi tetap memperhatikan margin yang diperoleh, dan harga pasar yang disesuakan dengan kondisi penjualan. Oleh karenanya peran akuntan manajemen sangat menentukan dalam kebijakan penentuan harga dan dalam mengevaluasi margin penjualan produk untuk setiap produk dan setiap sektor penjualan.


2.      PERSAMAAN AKUNTANSI

Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan nama "laporan rugi laba").
Pengakuan transaksi lebih mudah dilakukan apabila pengguna memahami persamaan akuntansi.Persamaan akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu persamaan akuntansi dasar dan persamaan akuntansi ekstensi. Persamaan akuntansi dasar sangat sederhana, yaitu "Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan akuntansi ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban = Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi perspektif IFRS adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan - Beban)".


3.      UNSUR KONTINUITAS PERUSAHAAN

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :

  1.   Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.  Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.      Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.

b.      Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.
Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :

Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%

Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.


2.      Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :
Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /    jumlah seluruh utang     x 100%

Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.


3.      Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
a.      Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.
Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%
b.      Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.
Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :
Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri     x 100%


4.      Soliditas, adalah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, dapat berupa :
a.      Soliditas moril, ialah kepercayaan pihak luar terhadap para pemimpin perusahaan.
b.      Soliditas komersil, ialah kepercayaan akan pemenuhan janji-janji dalam kegiatan perusahaan.
c.       Soliditas finansial, kepercayaan dalam bidang keuangan pada perusahaan.


4.      RUANG LINGKUP MANAJEMEN DARI SUATU BISNIS

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:
1)   Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun eksternal perusahaan.
2)   Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
3)   Keputusan Pengelolaan Aset, Kebijakan pengelolaan aset yang dimiliki secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pembicaraan tentang keputusan – keputusan dalam bidang keuangan, yaitu: Keputusan Investasi, Keputusan pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran para pemegang saham.
Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen keuangan yaitu: penggunaan dana dan memperoleh dana, lewat keputusan – keputusan investasi, pembelanjaan dan kebijaksanaan deviden agar nilai perusahaan bisa meningkat.
Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.
Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Berbagai macam pengertian pembelanjaan

1.      Pembelanjaan Aktif.
 Adalah bagaiman menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien.

2.      Pembelanjaan Pasif.
Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana. Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:

a.       kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.
b.      kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.
3.      Pembelajaan ditinjau dari sumber dana
1)      Pembelanjaan dari luar (external financing)  
a.       Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.
b.       Pembelanjaan Asing (debt financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.
2)      Pembelanjaan dari dalam (internal financing)
a.       Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal
b.      Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk menganti aktiva yang lama.





SUMBER

Rabu, 09 November 2016

tugas 4

1.    Faktor-faktor yang harus Dipertimbangkan Untuk Memilih Bentuk Badan Usaha yang akan didirikan :
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mendirikan badan usaha teruama berkaitan dengan visi dan misi badan usaha yang bersangkutan. Pertimbangan-pertimbangan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.    Modal yang diperlukan
Apabila badan usaha yang akan didirikan memerlukan modal yang tidak terlalu banyak, sebaiknya dipilih badan usaha perorangan. Sebaliknya, apabila badan usaha yang didirikan memerlukan modal dalam jumlah sangat besar, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT). Pada badan usaha berbentuk PT Anda dapat memperoleh modal dengan menjual saham kepada pihak lain.
b.   Bidang usaha/kegiatannya
Apabila badan usaha yang akan didirikan berfokus pada kegiatan bidang perdagangan atau jasa, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha perseorangan atau persekutuan. Namun, apabila badan usaha yang akan didirikan bergerak di bidang industri yang membutuhkan modal besar, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha PT
c.    Tingkat risiko yang dihadapi
Apabila badan usaha yang akan didirikan mempunyai kemungkinan risiko kecil, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha perseorangan atau persekutuan. Namun apabila badan usaha yang akan didirikan mempunyai resiko cukup besar, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha PT.
d.   Undang-undang dan peraturan pemerintah
Penentuan bentuk badan usaha perlu disesuaikan dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. Kegiatan badan usaha tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan peraturan pemerinah.
e.    Cara pembagian keuntungan
Pembagian keuntungan adalah salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk badan usaha. Apabila mengharapkan keuntungan dapat dinikmati sendiri, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha perseorangan. Sebaliknya, apabila keuntungan ingin dinikmati secara bersama-sama, sebaiknya dipilih bentuk badan usaha persekutuan atau PT.
2.    Seseorang cenderung merubah perusahaan perseorangan menjadi usaha perseroan terbatas; 
Melihat dari kelemahan yang dimiliki dalam bentuk usaha perseorangan, bentuk ini hanya memiliki sedikit modal karena hanya terdiri dari satu pemilik sehingga sukar untuk dikembangkan. Selain keuntungan penuh yang diperoleh pemilik, kerugian penuh juga diraihnya karena usaha hanya dimiliki seorang diri. Hidup dan mati usaha itu hanya ada di tangan seseorang pendiri badan usaha tersebut. Sedangkan badan usaha bentuk perseroan terbatas modalnya berasal dan dimiliki oleh beberapa orang yang jumlahnya menjadi lebih banyak dibandingkan dengan perseorangan, dengan modal yang lebih banyak inilah dapat diraih keuntungan yang lebih banyak pula. Dilihat dari kelebihan yang dimiliki PT inilah pada akhirnya orang cenderung memilih bentuk perusahaan tersebut.
3.    Alasan mengapa bentuk usaha koperasi cocok dengan bentuk usaha rakyat Indonesia
Pada dasarnya Landasan Negara Indonesia adalah Gotong Royong, kegiatan saling membantu (gotong royong, solidaritas, dan perhitungan ekonomi) koperasi sebagai gerakan self help seharusnya menjadi senjata ekonomi bangsa Indonesia agar lebih berdikari. Selain seperti dikatakan Bung Hatta, sebagai senjata persekutuan si lemah untuk mempertahankan hidupnya. Makanya, tak mengherankan bila koperasi dianggap sebagai bentuk usaha bersama yang paling cocok dengan tradisi bangsa Indonesia, yaitu tolong-menolong. Diantara individu dan usaha akan lebih berhasil mengatasi permasalahan baik social maupun ekonomi. Apalagi dalam menghadapi ekonomi pasar dimana persaingan pasar sangat ketat akan menyebabkan UKM semakin tidak berdaya. Dalam ketidakberdayaan ekonomi seperti ini kekuatan-kekuatan ekonomi seperti usaha besar akan menguasai UKM baik dalam pemasaran hasil produksi maupun dalam penyediaan sarana-sarana produksi. Hal ini menyebabkan usaha-usaha kecil dan menengah harus bergabung dalam suatu wadah (organisasi), dengan saling membantu dan bekerja sama tidak saja untuk menghadapi oligopoly dan monopoli, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Organisasi tersebut dinamakan Koperasi.

4.      Menurut saya, bentuk usaha yang bisa lebih maju dan lebih baik untuk dilakukan sekarang ini adalah bisnis online. Bisnis yang satu ini sangat banyak kita jumpai dalam kehidupan di masa sekarang. Bisnis ini paling banyak dijalankan oleh remaja dan pemuda. Sebenarnya bisnis online bisa dijalankan oleh siapa saja, karena pada dasarnya bisnis online tidak memandang usia dan jenis kelamin. Latar belakang pendidikan juga tidak penting dalam bisnis online, baik pernah sekolah maupun tidak bisa menjalankan bisnis yang satu ini. Ada banyak sekali jenis bisnis online yang bisa kita jalankan, salah satunya yang sangat popular ialah kegiatan blogging, dimana dari ngeblog ini kita bisa mendapatkan uang dari iklan yang tampil di blog kita. Selain itu, jual beli barang saat ini juga bisa dilakukan secara online atau yang lebih kita kenal dengan istilah Ol Shop. Bagi anda yang saat ini berdagang tidak ada salahnya mencoba memasarkan produk anda secara online, barang yang mendukung di jual secara online sangat banyak, seperti barang elektronik, perabot rumah tangga, makanan kering, aksesoris, pakaian, sepatu dan masih banyak lagi. Silahkan mencoba bisnis online ini, siapa tahu kesuksesan anda berasal dari sini.





Sumber :



Kamis, 03 November 2016

tugas 3



1.       Yang dimaksud dengan :
a.       Perusahaan
adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
b.      Lingkungan perusahaan
adalah keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
A.   Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
Ø Lingkungan eksternal makro
adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
o   Keadaan alam => SDA, lingkungan.
o   Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
o   Hukum
o   Perekonomian
o   Pendidikan dan kebudayaan
o   Sosial dan budaya
o   Kependudukan
o   Hubungan internasional
Ø Lingkungan eksternal mikro
adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
o   Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
o   Perantara, misalnya distributor, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
o   Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
o   Pasar sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
B.        Lingkungan internal
adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
o   Tenaga kerja
o   Peralatan dan mesin
o   Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
o   Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
o   Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan
c.       Tempat kedudukan perusahaan
adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga lainnya.
d.      Letak perusahaan
adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh faktor ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.

2.       Ciri-ciri perusahaan
Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikenali.
Ciri umumnya :
o   Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
o   Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
o   Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
o   Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perusahaan.
o   Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian.
o   Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
o   Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.

3.       a) Sistem Ekonomi Sosialis dan Fasisme
o   Sistem Ekonomi Sosialis
adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh Negara. Dalam sistem ini jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Negara atau pemerintah pusat. Sistem ini mendasarkan pada pandangan Karl Mark dalam bukunya yang berjudul Das Capital.
o   Sistem Ekonomi Fasisme
adalah kebijakan-kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintahan fasis yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.

b) Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis dan Fasisme
Sistem Ekonomi Sosialis
·         Kelebihan :
ü  Pemerintah mudah mengadakan pengendalian.
ü  Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi secara merata karena jalannya perekonomian berada pada pemerintah.
ü  Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
·         Kekurangan :
ü  Hak milik perseorangan tidak diakui.
ü  Individu tidak mempunyai kebebasan untuk memiliki barang dan jasa.
ü  Individu tidak mempunyai kebebasan untuk membuka usaha.
ü  Jalur birokrasi panjang sehingga sulit dalam pengambilan keputusan.
ü  Tidak adanya kebebasan mengakibatkan kreativitas masyarakat tidak berkembang.

Sistem Ekonomi Fasisme
·         Kelebihan :
ü  adanya sikap-sikap nasionalisme
ü  aborsi  dan Homoseksualitas mendapat tentangan keras dalam kebijaksanaan negara.
ü   kontrol terhadap Mass Media - Media dikontrol secara langsung
oleh Pemerintah, atau dikontrol secara tidak langsung melalui peraturan
pemerintah, atau lembaga sensor yang kuat.
·         Kekurangan :
ü  paham yang mengedepankan bangsa sendiri
ü   memandang rendah bangsa lain.
ü    tidak percaya dengan adanya kemampuan nalar
ü  mempunyai keyakinan yang fanatik dan dogmatic
ü  pengingkaran terhadap derajat –derajat kemanusiaan
ü  adanya pendiskriminasian antar individu
ü  menolak konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek kemanusiaan
ü  kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan
ü  pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat.
ü  jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.
ü  adanya pengawasan yang sangat ketat bagi anggota masyarakat
ü  bagi kaum penentang kekuasaan maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
ü  dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.
ü  tidak memandang dan menghargai hak asasi manusia
ü  pemberian kekuatan lebih pada Militer  , Tentara dan Militer
mendapat posri yang lebih dari pemerintah
ü  korupsi dan KKN yang merajalela





Sumber :